MaKaSih Dah Mo MamPir Di bLog Diri Ku. :z JangAn LuPa iSi VoTing nYa dan MoTiVasi Tuk Diri Ku :$
Dan GuNakan sMs gRaTis nYa, BiLa di PerLuKan :y

KAHLIL GIBRAN

Nah kalo sekarang neh Part 13. :z Diri Ku bikin terusan yang Part 12 yang di bawah tuh, :$ so.,., selamat baca aza yah :~

SANG NABI - Part 13


Seorang ahli pidato maju ke depan;
menanyakan masalah kebebasan.

Didapatnya jawaban;
Telah kusaksikan,
di gerbang kota maupun dekat tungku perapian,
dikau bertekuk lutut memuja Sang Kebebasan.

Laksana budak belian merendahkan diri di depan sang tuan,
si zalim yang disanjung puja,
walaupun dia hendak menikam.

Ya, sampaipun di relung-relung candi,
dan keteduhan pusat kota,
kulihat yang paling bebas pun diantara kalian,
memanggul kebebasannya laksana pikulan,
mengenakannya seperti borgol pembelenggu tangan.

Hatiku menitikkan darah dalam dada,
karena kutahu,
bahwa kau hanya dapat bebas sepenuhnya,
pabila kau dapat menyadari;
bahwa keinginan bebas pun,
merupakan sebentuk belenggu jiwamu.

Hanya jikalau kau pada akhirnya,
berhenti bicara tentang Kebebasan,
sebagai suatu tujuan dan sebuah hasil pencapaian,
maka kau akan bebas,
bila hari-hari tiada kosong dari beban pikiran,
dan malam-malammu tiada sepi dari kekurangan dan kesedihan.

Bahkan justru Kebebasanmu berada dalam rangkuman beban hidup ini,
tetapi yang berhasil engkau atasi,
dan jaya kau tegak menjulang tinggi,
sempurna, terlepas segala tali-temali.

Dan bagaimana kau kan bangkit,
mengatasi hari dan malammu,
pabila kau tak mematahkan belenggu ikatan,
yang di pagi pengalamanmu,
telah engkau kaitkan pada ketinggian tengah harimu?

Sesungguhnyalah,
apa yang kau namai Kebebasan,
tak lain dari mata terkuat diantara mata rantai belenggumu,
walau kilaunya gemerlap cemerlang di sinar surya,
serta menyilaukan pandang matamu.
Dan sadarkah engkau,
apa yang akan kau lepaskan itu?
tiada lain adalah gumpilan dari dirimu,
jikalau kau hendak mencapai kebebasan yang kau rindu.

Pabila yang akan kau buang itu,
suatu hukum yang tak adil,
akuilah bahwa dia telah kau tulis dengan tanganmu sendiri,
serta kau guratkan diatas permukaan keningmu.

Mustahil kau akan menghapusnya,
dengan hanya membakar kitab-kitab hukummu,
tak mungkin pula dengan cara membasuh kening para hakimmu,
walau air seluruh lautan kaucurahkan untuk itu.

Pabila seorang zalim yang hendak kau tumbangkan,
usahakanlah dahulu,
agar kursi tahtanya yang kau tegakkan di hatimu,
kau cabut akarnya sebelum itu.

Sebab bagaimanakah seorang zalim,
dapat memerintah orang bebas dan berharga diri,
jika bukan engkau sendiri membiarkannya,
menodai kebebasan yang kaujunjung tinggi,
mencorengkan arang pada harkat martabat kemanusiaanmu pribadi?

Pabila suatu beban kesusahan yang hendak kautanggalkan,
maka ingatlah bahwa beban itu telah pernah menjadi pilihanmu,
bukannya telah dipaksakan diatas pundakmu.
Bilamana ketakutan yang ingin kau hilangkan,
maka perasaan ngeri itu bersarang di hatimu,
bukannya berada pada dia yang kau takuti.

Sebenarnyalah, segalanya itu bergetar dalam diri,
dalam rangkulan setengah terkatup, yang abadi;
antara;
yang kauinginkan dan yang kau takuti,
yang memuakkan dan yang kausanjung puji,
yang kaukejar-kejar dan yang hendak kau tinggal pergi.

Kesemuanya itu hadir dalam dirimu selalu,
bagaikan Sinar dan Bayangan,
dalam pasangan-pasangan,
yang lestari berpelukan.
Dan pabila sang bayangan menjadi kabur, melenyap hilang,
maka sinar yang tinggal, berwujudlah bayangan baru,
bagi sinar yang lain;
demikianlah selalu.

Seperti itulah pekerti Kebebasan,
pabila ia kehilangan pengikatnya yang lama,
maka ia sendirilah menjadi pengikat baru,
bagi Kebebasan yang lebih agung,
senantiasa.

bY : KAHLIL GIBRAN

0 comments:

Template by : x-template.blogspot.com
eDit bY : Diri Ku